Jumat, 22 Februari 2008

KESEGARAN ROSELLA MAKIN DIMINATI

Tidak ada pemikiran sebelumnya ataupengalaman tentang herbal. Tapi karena merasa banyak waktu luang ditambah anak-anak yang sudah besar (dewasa) dan suami yang sudah pensiun dari peker­jaannya sehingga punya keinginan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Syu­kur-syukur itu dijadikan suatu usaha dan ternyata terkabul, begitu kata Ibu Oewani salah satu pecinta herbal didaerah Jakar­ta Selatan. Semua tak terduga tanpa ada orang yang membimbing atau mengarah­kan untuk bergelut dalam dunia herbal. Ketika Ibu dua orang anak ini melihat suatu event seminar diLapangan Banteng Jakarta Pusat, dan timbul pemikiran untuk menco­ba, karena merupakan sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk kesehatan. Oitambah lagi punya lahan sendiri sehingga berupaya untuk memaksi­malkan lahan tersebut. Atas saran teman­teman, dibukalah gerai dirumahnya.

Image

Masyarakat umumnya mengenal rosela (Hibiscus cannabinus) sebagai tanaman penghasil serat karung goni. Namun ke­jayaan karung goni dari serat alam telah pudar. Oari segi kesehatan, ternyata rosela berguna untuk pencegahan berbagai pe­nyakit. Salah satu jenis rosela yang relatif ja­rang diketahui orang adalah rosela merah (Hibiscus sabdariffa L.). Padahal bila ditelu­suri tanaman ini sangat ber­khasiat untuk mengatasi bermacam­-macam penyakit, diantaranya mulai dari penyakit yang ringan seperti cacingan sampai dengan penyakit yang paling dita­kuti setiap orang yaitu kanker. Cara peng­gunaanya pun tidak begitu merepotkan, cukup dengan mengkonsumsi berbagai aneka produk olahannya, diantaranya sirup rosela. Sebenarnya kelopak rosela dapat kita nikmati langsung tanpa diolah. Na­mun, konsumen enggan menikmati rosela segar karena rasanya yang masam. Bila diseduh bisa ditambahkan gula sedikit biar rasan­ya lebih enak

Rosella merah nan indah
Rosella merah nan indah
.

Kandungan kimiawi bunga rosela

Rosela merah dikenal dengan berbagai nama, yai­tu Jamaican Sorrel (India Barat), Bisap (Senegal), Karkade (Afrika Utara), Oseille Rouge (Perancis) dan Quimbombo Chino (Spanyol). Selain menjadi tana­man hias, bungarosela merah juga digunakan seb­agai bahan makanan dan minuman.

Kelopak bunga rosela adalah bagian tana­man yang bisa diproses menjadi produk pangan. Kelopak bunga tanaman ini berwarna merah tua, tebal, dan berair (juicy), serta banyak mengand­ung vitamin A, vitamin C, dan asam amino. Kelopak bunga rosela merah yang rasanya sangat masam ini biasanya dibuat menjadi jeli, saus, teh, sirup, se­lai, puding, dan manisan. Selain itu, bahan pent­ing yang terkandung dalam kelopak bunga rose I a adalah grossy peptin, anthocyanin, dan gluside hi­biscin. Kelopak bunga rosela merah juga mengandung asam organik, polisakarida, dan flavonoid yang bermanfaat mencegah penyakit kanker, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran da­rah, dan melancarkan buang air besar

Rosella Merah
Rosella Merah
.

Manfaat Rosela

Secara tradisional, tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk men­gatasi batuk, lesu, demam, dan gusi berdarah. Ekstrak kuncup bunga rosela merahjuga dipercaya mampu bekerja sebagai penahan kekejangan (antispasmodik), anti­cacing (anthelmintik), antibakteri, anti septik, sedatif dan tonik. Kha­siat lain dari herba ini adalah dapat mengatasi lemah syahwat, penye­juk (astringent), dan menurunkan kadar penyerapan alkohol. Selain itu baik juga untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, asam urat. Untuk kasus asam urat pen­gobatannya tidak tunggal artinya tidak cukup hanya dengan meng­konsumsi rosela, dan memang harus ada herbal lain yang diperlu­kan. Pengalaman lain juga menye­butkan dapat digunakan untuk penyakit maag, tapi diminum satu jam sesudah makan. Untuk anak­anak rosela cukup baik sebagai pereda batuk dan disarankan tidak mengkonsumsinya dengan gula. Secara umum rosella dapat digu­nakan sebagai obat herbal tamba­han dalam pengobatan berbagai penyakit.

Jenis-jenis Rosela

Jenis rosela sangat banyak. Tetapi rosela yang sering dijumpai orang adalah rosela merah dan rose I a hitam dan mempunyai khasiat yang sama. Perbedaannya euma dirasa, dimana warna merah rasanya agak keeut, sementara rosela hitam keeutnya kurang. Rosela merah juga ada dua jenis, lokal dan impor. Yang lokal bentuk bunganya eenderung kecil-kecil sedang­kan impor bunganya besar-besar. Rosela hitam sebenarnya bisa tumbuh baik dilndone­sia kalau bibitnya im­por, jelas Ibu dua orang anakini sambil menun­jukkan rosela hitam yang baru dipanennya. Dan kebetulan bibit rosella yang saya tanam adalah impor.Biasanya rosela diimpor dari beberapa negara Afrika, diantaranya Sudan.


Cara Budidaya dan Pemanenan

Rosela merupakan tanaman semusim, tidak terlalu tinggi kurang lebih 120 cm. Dan itu semua tergantung dari perawatan, semakin baik perawatan ditambah tanah yang subur pertumbuhannya semakin eepat. Satu pohon tanaman rosela bila tumbuh dihabitat yang cocok, dengan perawatan baik akan menghasilkan 200 kelopak bunga. Umumnya jadi dan tingkat kegagalannya agak rendah. Bahkan bisa lebih,-papar Ibu Dewani.

Perbanyakan rosela adalah dari biji tapi diusahakan biji yang sudah tua. Setelah biji disemaikan, dalam waktu dua minggu su­dah tumbuh kira-kira 10 cm. Tiga bulan ke­mudian rosela akan berbunga, dan bulan keempat sudah bisa dipanen.

Satu periode penanaman, satu kali panen dengan waktu delapan kali pemetikan. Bila perawatan dan pemupukan baik bah­kan sampai sepuluh kali pemetikan. Di­usahakan pemupukan dengan pupuk non organik atau alami seperti pupuk kandang.

Perlu diketahui selama pertumbuhan, tanaman rosela harus dihindarkan dari genangan air kare­na tidak tahan terhadap air. Curah hujan yang dibutuhkan untuk lahan tegal 800-1670 mm/5 bulan atau 180 mm/bu­lan.

Proses pemanenan rosela adalah dengan cara mengambil kuntum bunga. Kuntum bunga rosela bagian atas tidak 1 harus dieuci karena ber­sih, sedangkan bagian bawah harus dicuci dulu untuk menghindari ad­anya kemungkinan kotoran atau tanah yang lengket akibat hujan. Kemudian biji dikeluarkan dengan alat khusus hingga tinggal kelopak bunga tanpa biji. Biasanya perbandingannya seperempat dari total basah. Hal ini karena kadar airnya yang tinggi. Kelopak bunga lebih bagus dikeringkan dengan sinar matahari. Tetapi bila musim hujan, maka dikeringkan den­gan oven pada suhu 60° C (Simber www.plantamedikaloka.com)

3 komentar:

maseko mengatakan...

di samarinda ada yg nanam rosela? berhasil ga??
kasih info

Abihira Herba Center mengatakan...

Ada ...silahkan menghubungi bpk Soetoyo Jl. Kartini No 4B RT 42 Sukorejo Lempake Samarinda....telp. 0541-280102

salam
taruna Tani

Unknown mengatakan...

AsWrWb..!!
Salam kenal dengan anda yang di Samarinda :-)
Sangat senang anda juga tertarik dengan budidaya Rosella.
Saya tingggal di Depok, Jakarta dan saya juga pemerhati tanaman herbal.
Kalau boleh tau, di Samarinda Harga Rosella Ungu kering berapa per Kg?
sebelumnya trims atas infonya.
kalau sempat mampir ke blog saya;
http://taufikdepok.wordpress.com
wassalam